Grup Genting yang berbasis di Malaysia kembali menjadi sorotan setelah melakukan perombakan besar dalam jajaran kepemimpinan Resorts World Las Vegas. Langkah ini dilakukan di tengah performa buruk kasino tersebut dan ancaman pencabutan izin operasi oleh regulator Nevada.
Mengutip laporan Las Vegas Review-Journal, Resorts World Las Vegas resmi menunjuk Jim Murren sebagai Ketua baru bersama “dewan beranggotakan empat orang.” Salah satu nama yang bergabung adalah mantan eksekutif MGM Resorts dan Caesars Entertainment, Alex Dixon, yang kini dipercaya sebagai CEO.
Genting menyebut langkah perombakan ini sebagai upaya untuk menguatkan struktur tata kelola perusahaan sekaligus memperbaiki kinerja bisnis yang tengah goyah.
Keputusan ini muncul setelah kasino tersebut membukukan kuartal keuangan terburuk dalam dua tahun terakhir serta menghadapi potensi kehilangan lisensi akibat tuduhan bahwa properti itu menjadi tempat berkembangnya aktivitas kriminal.
Posisi Murren sebagai ketua baru bukan tanpa kontroversi. Mantan CEO dan Ketua MGM Resorts itu kini berada dalam tekanan besar, terutama karena regulator memandang penunjukannya dapat menjadi sinyal bahaya.
Beberapa sumber industri yang dikutip oleh LVR-J menyatakan bahwa kehadiran Murren “berpotensi memicu gelombang baru pemeriksaan dari regulator Nevada.”
Alasannya, Murren diketahui memiliki hubungan profesional yang panjang dengan Scott Sibella, mantan CEO Resorts World yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden MGM Grand saat Murren masih memimpin MGM Resorts.
Sibella sendiri telah mengaku bersalah atas tuduhan federal karena gagal melaporkan aktivitas keuangan mencurigakan dari seorang bandar ilegal yang kini sudah divonis. Muncul pula laporan mengenai email pada 2025 yang dikirimkan kepada Murren dan MGM, yang mengungkap dugaan aktivitas ilegal yang melibatkan Sibella dan sejumlah manajer MGM.
Kasus Sibella juga menjadi bagian dari 12 tuntutan disiplin yang diajukan Dewan Kontrol Permainan Nevada (NGCB) terhadap Resorts World, yang harus dijawab kasino tersebut sebelum atau pada 9 Desember.
Dalam pengaduannya, NGCB menuduh bahwa di bawah kepemimpinan Sibella, Resorts World menciptakan lingkungan yang “ramah bagi jaringan kriminal,” termasuk tokoh yang terkait perjudian ilegal, organisasi kriminal, dan bandar gelap.
Regulator menyebut para individu bermasalah itu tidak hanya diizinkan masuk, tetapi bahkan didukung untuk berjudi di properti tersebut.
Kini muncul pertanyaan besar: apakah kehadiran Murren akan membantu Resorts World membela diri, atau justru memperburuk posisi kasino tersebut di mata regulator?
NGCB telah merekomendasikan hukuman berupa denda besar hingga potensi pencabutan lisensi kasino.
Selain permasalahan hukum, Resorts World juga sedang berjuang menghadapi penurunan performa bisnis. Perusahaan menggadang perubahan manajemen sebagai strategi untuk memulihkan kondisi setelah “kuartal keuangan terburuk dalam dua tahun”.
Dalam pernyataannya, Murren mengatakan bahwa tim barunya siap membawa “pertumbuhan berkelanjutan dan inovasi” demi kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Ketua dan CEO Genting Berhad, Kok Thay Lim, juga menegaskan keyakinannya bahwa pengalaman panjang Murren dan jajaran baru dapat membantu perusahaan mencapai tujuan strategis jangka panjang.
Namun tantangan Genting tidak berhenti di Amerika Serikat. Di Asia Tenggara, pemerintah Singapura memutuskan untuk mengurangi masa lisensi Resorts World Sentosa selama satu tahun karena dianggap gagal memenuhi standar kinerja pariwisata yang ditetapkan regulator.